Stiker Add Yours yang hadr di fitur Instagram Stories baru-baru ini menghebohkan dunia maya. Pengguna bisa memberikan sebuah challange keapada followers mereka dengan membagikan foto atau video sesuai topik challange. Setelah itu, followers tersebut bisa mengikuti tantangan ini dengan menekan stikrt Add Yours yang muncul di Instagram story pengguna.
Namun, trend ini menjadi celah baru bagi para penipu untuk mengumpulkan informasi pribadi dari korban yang mereka targetkan. Sebab, mulai banyak challange Add Yours yang meminta peserta menyebutkan nama panjang anak atau pasangan, nama panggilan, usia, bahkan tanggal lahir mereka. Padahal, data tersebut termasuk data pribadi yang sensitif jika dibagikan di media sosial.
Salah satu korban penipuan stiker Add Yours diungkap oleh akun Twitter @ditamoechtar_. Ia menceritakan kisah temannya yang terkena penipuan karena pelaku memanggil korban dengan sebutan "pim", yang mana "pim" adalah nama panggilan masa kecil korban yang hanya orang terdekat yang tahu. Ternyata, korban ingat bahwa ia pernah mengikuti challange Add Yours. Unggahan itu cukup ramai direspon warganet sampai 36,1K retweets dan 94,9K likes.
Menanggapi hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika pun akhirnya mengingatkan pengguna Instagram terkait risiko yang mengintai di balik challenge "Add Yours" di Instagram tersebut.
Dalam sebuah postingan di Instagram resmi dengan handle @kemenkominfo, Kominfo menyertakan sebuah ilustrasi dari challenge "Add Yours" Instagram. Bukan diisi oleh sebuah tantangan, Kominfo justru menuliskan "Pencurian data jalur update story" pada kolom "Add Yours".
View this post on Instagram
Dari ilustrasi tersebut, Kominfo ingin mengimbau bahwa challenge "Add Yours" yang ramai di Instagram Stories ini bisa menjadi salah satu metode pencurian data.
"Data pribadi yang kita sebarkan ke dunia maya berpeluang untuk disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab," tulis @kemenkominfo, Rabu (24/11/2021).
Pihak Instagram juga memberikan respon serupa. Perwakilan Instagram mengatakan bahwa privasi dan keamanan informasi data pribadi pengguna merupakan hal fundamental. Dan hal ini sangat penting bagi Instagram untuk menjaganya.
"Kami berupaya keras untuk menjaga informasi dan identitas pribadi pegguna, dan kami tidak memperbolehkan pengguna memposting informasi pribadi atau bersifat rahasia, baik tentang diri mereka sendiri maupun orang lain. Ujar perwakilan Instagram, Selasa 23 November 2021.
"Kami akan menghapus konten yang membagikan, menawarkan, serta mengumpulkan informasi identitas pribadi atau informasi pribadi lainnya yang dapat menyebabkan kerugian fisik atau keuangan, seperti informasi keuangan, tempat tinggal dan medis, serta informasi pribadi yang diperoleh dari sumber ilegal." lanjut mereka.